Thursday, October 29, 2009

Get Well Soon Piyu








Nama lengkapnya Muhammad Lutfi, akrab disapa Upi. Tapi kami sekeluarga lebih suka memanggilnya Piyu. Piyu baru bergabung dengan kami hampir 4 bulan yang lalu. Anaknya smart, sayang hanya mengenyam bangku SMP saja. Sifat yang paling menonjol yang dipunyai Piyu adalah sifatnya yang pantang menyerah dan ringan tangan - dimintai tolong apa aja dijamin bersedia tanpa terikat jarak dan waktu. Mau siang, malam hayuk aja dia akan segera berangkat, kerasnya kota besar menempa mentalnya, sejak usia 16 tahun anak itu sudah malang melintang bekerja mencari nafkah di beberapa kota besar. Sifat ini pulalah yang menjadi kekuatan sekaligus menjadi daya tariknya. Saya amat sering memanfaatkan sifatnya yang ini.
Dan keliatannya saya akan menyuruh PIyu belajar nyetir mobil, in the future - dialah yang harus sekaligus mengantarkan pesanan.

Kalau toh sampai terdampar dirumah saya, itu memang kuasa Allah semata yang mempertemukan Piyu dengan keluarga kami. Awalnya Piyu memegang kedai soto mi yg ditinggal Dasri begitu saja, seiring dengan waktu peran Piyu menjadi multitasking. Tapi peran yang paling menonjol adalah Asisten Masak sekaligus nemenin begadang saat ada pesanan. Biasanya dia yg akan persiapkan bumbunya yang sudah dihaluskan , saya tinggal mengolahnya. Sungguh mudah apabila ada si PIyu disebelah saya.
Apalagi dia jago test rasa masakan yang sedang saya masak. Kadang saya pun masih ragu dg rasanya. Biasanya saat saya tanya gimana rasanya? dg lucunya dia kan berkata, "ueenaaaak buangeeet" sambil menirukan gaya bahasa saya sehari hari yg ala jawa timuran. Karena jasa dialah saya mau begadang untuk mengerjakan pesanan dan tentu saja saya amatlah terbantu.

Piyu mengaku, rumah saya adalah tempat dimana dia merasa amat sangat betah dibandingkan tempat tinggalnya sebelum ini. Masa si Piy??

Dengan anak-anak saya pun terlihat amatlah sayang dan telaten. Dikala mbak nah sedang sibuk, dia gak segan segan ngajak asha dan alya main. Apalagi kalo Asha sedang rewel tengah malam, cukup memanggil Piyu untuk menghibur asha. Dijamin Asha akan tertidur dipundak Piyu. Jagoan ya...multi tasking. Bahkan saat musim ulangan seperti minggu - minggu ini, Piyu yang telaten menemani Alya dengan gaya jenakanya itu. Tentunya dg Alya yg berberan sebagai gurunya..... Dengan kocaknya Piyu akan berkata kepada saya," ya biarin dong bu, kan saya jadinya yg belajar biar upi tambah pinter".



Bukan cuma kami yang dibuat ceria oleh adanya Piyu, Mbak nah pun sekarang sekarang ini jg rajin tertawa dan mulai berwajah ceria saat ada disebelah Piyu. Duka dan laranya yang menggelayut di pundaknya sejak lebaran tempo hari, lambat laun terkikis oleh gaya ngocolnya Piyu. Mbak Nah dan Piyu seolah olah seperti kakak beradik. Klop banget.


Ah iya...ada satu hal yang lucu. PIyu paling ngefans dengan stylenya Papiyoo. Apa yg dilakukan Papiyoo akan selalu dianggap Piyu suatu hal yang keren. Meskipun dg gaya selengekan tp piyu adalah laki-laki yang sopan dan menghormati perempuan. Tidak pernah bersikap kurang ajar. Gayanya agak cool.

Kemaren siang saya mendapat kabar, Piyu kecelakaan. Motornya slip, badannya terseret motor dan tulang iganya menabrak trotoar. Lukanya sih tidak ada luka terbuka, hanya lecet didahi dan telinga, dan tulang iga. Tetapi yang parah adalah tulang iga bagian kirinya, terasa sakit sekali dan tidak bisa bangun. Bahkan dokter yg praktek dikomplek kami pun menyerah dan minta dirujuk ke RS.


Sempat disuscpect "Hemothorax" dan disarankan untuk rawat inap karena Piyu sempat sesak napas dan warna kulitnya membiru, sehingga harus dibantu bernapas dg oksigen. Bahkan anak itu masih bisa bercanda dengan mengatakan bahwa dia td dah merasa hampir mati, semuanya gelap dan menurutnya dia bertemu malaikat Izroil. Alhamdulillah pagi tadi dokter mengatakan , tidak terjadi hematothorax dan hari ini sudah bisa pulang. Alhamdulillah

Get well soon Piyu.

Wednesday, October 28, 2009

October Kelabu Part II

Hari selasa, tiba tiba jeng Yanti yg kerja di Indosat YM saya. Yanti ini adalah salah satu customer yang amat sangat puas dengan kedaikita. Terutama rasa masakannya. Sangat cocok dilidah Yanti. Makanya beliau termasuk getol mempromosikan Kedaikata, makanya beliau suka memuji muji kedaikita didalam komunitasnya - heheheh thanks ya yanti...padahal belum pernah ngasih complimentary apapun sama Yanti. Jadi pure dia betul betul puas.
Yanti berkata bahwa teman sekantornya sedang mencari catering buat acara kantor. Suer, saya saat itu sedang bersandiwara dg Yanti. Saya sedang menyembunyikan duka saya dalam dalam dan mengobrol seputar pesanan seolah olah saya memang mau menerima order ini. Dan yang pasti Yanti belum tahu rencana saya untuk pensiun dini di bisnis catering.
Tapi jujur saat itu saya agak tersanjung oleh pujian demi pujian yg dilontarkan yanti tanpa henti hentinya. Padahal saat itu Yanti sama sekali tidak tahu bahwa saya baru saja mengalami hal yg paling tidak mengenakkan. Bahkan sampai saya tulis jurnal ini pun, beliau tidak tahu menahu.
Tak berselang lama, obrolan berlanjut dg Mbak Roro - pemberi order. Mbak Roro minta dibuatkan list beberapa menu. Beliau minta setting menunya Buffet. Beliau minta all in termasuk appetizer dan dessert. Karena tidak mau mengecewakan calon pemesan, list menu en harga tetap saya kirim. Bahkan saya tinggikan dari standar harga saya. Dengan harapan, saya bisa menolak dg mudah order ini.
Ternyata saya terbawa pusaran air, dan yang pasti tidak bisa keluar dg mudah dari permainan yg sudah saya ciptakan sendiri. Mau tidak mau , suka tidak suka saya harus menerima order ini. Jelas tidak mungkin saya mengecewakan hati mbak Roro yang sudah terlihat menggantungkan harapan pada saya. Setelah negosiasi, finally we deal.
Sebelumnya, saya sempat minta support dan pertimbangan dengan para asisten saya, terutama ke mbak nah dan piyu. Piyu yang amat sangat tahu bagaimana perasaan saya saat itu, krn beberapa hari itu saya terlihat murung dan pendiam - berbeda sekali dg keseharian yg amat sangat bawel dan ribut, dengan nada mantap dia berkata.
"Ambil ordernya bu.....gak baik menolak rezeki" jawabnya singkat.
"Tapi saya masih trauma dengan kejadian kemaren, duh saya takuuut kejadian kemaren terulang", tukas saya.
"Ya kita tidak boleh menerima order selain order ini dan kita tidak boleh meremehkan pekerjaan, saya yakin kita bisa bu" jawabnya mantap
Selintas ada semilir angin yg tiba tiba membuat saya bersemangat kembali, ah masak sih saya harus menyerah dengan rasa malu yg amat sangat. Bukannya Allah tidak menghendaki umatnya menyerah. Atau justru kejadian hari sabtu lalu itu merupakan cara Allah untuk menegur saya dan membuat saya sadar apa yg menjadi kelemahan saya. Dan justru cuma selang seminggu saya harus mampu mengerjakan order lagi tentunya dengan cara ya lebih baik.
Finnaly....saya mantap untuk ambil order ini meskipun sekali lagi, ada risk disini. Serving Buffet Meskipun sempat ada godaan order tumpeng untuk . Jujur saya baru kali ini serve buffet dengan tamu hampir 100 orang. Saya agak miris mengingat sdm saya yang bisa saya ajak untuk serve the buffet cuma Piyu. Itupun dia tidak punya pengalaman sama sekali.
Sementara tamu yang diundang diacara itu banyak petinggi dikantor mbak Roro. Saya tidak ingin acara mereka mess up gara gara saya yg tidak profesional.
Tapi allah rupanya masih ingin memberi kemudahan buat saya, saya utarakan semuanya ke mbak Roro, dan mbak Roro mempermudah dengan mengatakan diWisma Indosat di Gunung Geulis Bogor sendiri ada beberapa orang yang memang diassign untuk melancarkan acara mereka. Artinya ada asisten tambahan untuk membantu kami.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, para bos dan ny. bos senang dengan masakan kedaikita. Mereka bilang enak, bahkan beberapa dari mereka berkata "aduh aku sudah nambah berapa kali ni...nambah terus perasaan dari tadi gak selesai selesai". Semuanya enak, soto mienya enak, sayur asem empal gepuk dan temen temennya semuanya pas dilidah. Beberapa ibu-ibu bahkan membaca kartu nama yang saya letakkan di meja dan menyebut "Kedaikita Catering".
Mbak roro yang sempat kebat kebit krn merasa salah menu, karena ternyata anak-anak dan balita yg turut serta cukup banyak dan menu untuk anak anaknya kurang, akhirnya mbak Roro bisa bernapas lega, krn anak anak suka dengan soto mie nya dan meskipun sayur asemnya cukup menor berwarna merah, tetapi gak pedas. Dan puding pudingnya pun anak anak jg suka.Fiuuh...seneng sekali rasanya.
Makanan yang dihidangkan cukup dan malahan bersisa dan bahkan saat saya tawarkan sayur asam yang masih cukup banyak untuk dibawa pulang para ibu ibu, mereka cukup antusias, begitu jg puding leci, puding peach yogurt dan puding coklatnya laris manis. Seneng luar biasa dan tidak bisa disebutkan dengan kata kata.
Dari kejauhan, berkali kali mbak Roro mengacungkan jempol ke saya. Mbak...thanks banget yah. Sudah membantu kesembuhan aku, meski mbak gak pernah menyadarinya. Hanya allah yg akan membalas kebaikan mbak Roro.
Bahkan para asisten penjaga wisma berkata, mbak minta no. telponnya ya, soalnya bos bos disini suka pesen catering, tapi jarang yang mau prasmanan gini. Masak bos-bos disuruh makan nasi kotak.
Sungguh, hari itu merupakan hari penyembuhan buat saya. Diperjalanan pulang, hati saya riang dan bibir saya terus terusan menyunggingkan senyum ditambah lagi saya sempat menikmati panorama Gunung Geulis yang amat sangat menawan.
Bahkan Piyu - asisten saya berkali kali melirik saya sambil tersenyum dan sempat meledek saya, " Nah gitu dong.....gak nangis nangis kayak waktu itu, jadinya kan liatnya jadi adem. Jadi gak jadi berhenti ya catering yah....".
Saya hanya tersenyum saat mendengar kata kata piyu yg terakhir. Hmmm....saya juga menjadi bimbang untuk menutup Kedaikita Catering.
Terimakasih ya allah . Semuanya ini terjadi atas kuasamu. Itu yang saat itu saya ucapkan berkali kali. Lega banget. Kebahagiaan itu langsung saya tularkan dg sms ke suami saya. Supaya beliau tidak deg-degan menanti cerita dari saya.
Sekali lagi doa dan keragu-raguan saya mendapat jawaban. Hari rabunya saya mendapat telp dari seorang Mas Ido yang bekerja di BII Thamrin. Pesanannya mendadak banget. Buat keesokan harinya. Padahal jelas jelas belum berbelanja sama sekali. Sempat ragu dan minta waktu untuk menjawab. Saya telp Piyu dan tanya terima gak order mendadak ini. "Terima aja bu".
Order akhirnya bisa kami antar on time dan senangnya mendapat sms ini dari mas Ido
"" Mbak Luky, thank you lunch boxnya. Temen-temenku banyak yang suka empal gepuknya. Enak. Nasinya juga pas rasa dan takarannya. Sayangnya gak ada identitas Kedai Kita nya."
Duh seneng banget rasanya. Akhirnya hari itu saya membatalkan niat saya untuk menutup Kedaikita Catering. At least tidak saat ini. Jadi saya sudah mulai lagi menerima order lagi.
Selasa kemaren selain pesanan Tumpeng dari Thanding Sari dan beliau memberikan testimonynya yg membantu mengembalikan semangat saya, ada jg pesanan snack dan kue tampah dari Santi yg ternyata tinggal sebelah komplek dg komplek rumah saya. Setelah mencicipi tester lunch box nasi kuning dan ayam bumbu rujak, suami Santi yang kerja di Olympic mebel berkata,"Wah...kl kantor saya ada acara bisa pesan disini dong ya..?".
Kemaren Jeng Fitri yang tinggal di Tamansari Bogor, yang suaminya amat sangat menggandrungi Empal Gepuk kedaikita dan yg tempo hari mengkomplain opor ayam saya, mencoba tester Ayam Bumbu Rujak dan Sambal goreng kentang Ati Sapi. Smsnya bunyinya sebagai berikut " Luky, thanks yah...masakannya uenaaaak pol".
Alhamdulillah, kemaren ada 3 orang yang bisa saya bahagiakan karena masakan saya. Mudah mudahan cita-cita saya ini terus bisa saya capai. Memberi sedikit kebahagiaan untuk orang lain melalui makanan.
Besok jumat, ada Pak Abdi dari salah satu EO yang lumayan terkenal di Jakarta mengadakan even di Hotel Novotel Bogor memesan lunch box dan dinner box di kedaikita catering. Mudah-mudahan rasanya cocok ya pak...amien.
Kayaknya bulan sebentar lagi berganti, kita songsong november ceria yah...menggantikan november rain. Mari kita songsong semuanya dengan semangat baru. Apalagi kemaren saya terima YM dari customer yg sudah amat sangat saya kecewakan tempo hari.
Saya kaget sewaktu si neng geulis yg lg hamil besar itu menyapa saya di Yahoo Messenger, antara takut dan seneng. Kembali saya lontarkan puluhan kalimat permohonan maaf saya dari lubuk hati yang paling dalam. Sedih krn saya malah mengecewakan perasaannya, padahal saat itu dia sedang dlm keadaan hamil besar. Mestinya saya memberi kebahagiaan buat dia.
Intinya dia mengatakan bahwa dia sudah menerima dg ikhlas kejadian tempo hari, dia dan suaminya dan keluarganya menganggap itu suatu musibah. Dia berkata, "Untung masakannya enak-enak semua lho mbak....bahkan tante-tanteku yg waktu itu menegur mbak Luky jg bilang...masakannya oke punya, sayang servisnya itu lho".
Kembali saya memnghujaninya dengan kalimat maaf yg tiada habisnya. Buat saya buat apa masakannya enak tp semuanya terlambat dan membuat mereka kecewa.
Dan dia juga mengatakan bahwa makanannya termakan semua, ternyata setelah itu masih banyak sodara yang berdatangan. Di akhir chatting dia berkata," Mbak...tapi tumpeng untuk acara aqiqah nanti jangan sampai terlambat ya mbak...kalo perlu aku ambil sendiri ke Bogor".
Ya allah, saya kaget luar biasa mendapati dia masih mempercayai Kedai kita? sambil ucek ucek mata saya baca berkali kali sebelum saya jawab. "I will do the best, I have to dear, Saya akan menebus semua kesalahan saya. Terimakasih saya diberi kesempatan kedua".
Terimakasih ya allah, paling tidak customer yang saya kecewakan ini masih mau berbicara dg saya, tidak memusuhi saya dan ikhlas atas kejadian tempo hari. Buat saya ini sudah merupakan anugerah.
Ada hal lain yg sekarang terpikir oleh saya. Makna dari semua ini. Ibarat pohon, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menghembusnya. Saya ingat, di awal awal usaha saya, urusannya gak jauh jauh dari SDM dan kecilnya order. Sekarang dimana Kedaikita semakin dikenal dibanding dulu 8 bulan yang lalu dan menghasilkan kontinu order tiap minggu, ternyata masalah yang dihadapi lebih besar juga.
But anyway...ada satu hal yang membuat saya sueneng banget. Ternyata saya punya teman teman yang baik dan tidak meninggalkan saya disaat saya sedang terpuruk. That's what friend are for. Thank you guys. I love u full.
*This story was dedicated for me, my beloved husband, my princess Alya en Asha and all of my friend. Remember, Kota Roma tidak dibangun dalam semalam.
Bogor, October 2009

Thursday, October 22, 2009

Oktober Kelabu

Sepanjang karir perbakulan nasi saya, bukan cuma sekali saya merasakan pahit getirnya roda usaha. Saya sadar bahwa roda itu selalu berputar, kadang diatas, kadang dibawah. Dengan modal yang pas-pasan dan begitu banyak rintangannya tetapi saya tetap berusaha menggerakkan roda-roda warung saya supaya tetap dapat berputar.


Untuk urusan capek, begadang , kurang tidur, dsb itu hanyalah gangguan fisik semata. Artinya obatnya mudah. Tinggal pijet, tidur yang cukup , makan yang banyak, dan harusnya sih olahraga, insyaallah semua akan beres. Tidak..saya tidak sedang mengeluh bahwa saya capek.


Bahkan saya pun tidak merasa hebat dikala ada orderan marathon berari hari dan membuat mata saya harus terjaga berhari hari, karena setelah malam begadang, pagi anter pesanan dilanjutkan dengan ngantor, sepulang kantor mesti belanja lagi, masak lagi, begadang lagi dan seterusnya.
Dimana orang - orang sekitar saya akan berdecak kagum, adik ipar saya -hesti seringkali menginterogasi Piyu - asisten masak saya "hah emang mbak luky juga ikut begadang kalo lagi ada pesenan?? ...jadi mbak luky kapan tidurnya?? abis itu masih kerja? Hebat banget"
Jujur saya tidak merasa hebat sama sekali. Buat saya ini merupakan kewajiban yang harus saya kerjakan. Suatu keharusan. Buat saya ini masalah komitmen dan responsibiliti. Jadi no way kalo saya merasa bangga apalagi hebat....
Bahkan asisten saya (piyu) disaat senggang seringkali berkata, "ibu hebat ya.....segala rupa dikerjain dan dipikirin dari A - Z, gak ada capek-capeknya, kok ibu bisa sih...dan masih tetap perhatian sama kita kita".

Jawaban saya sederhana, semuanya terbayar saat customer saya mengatakan, " mbak...makananmu habis digasak anak anak", "Mbak..makannya enak banget..tks banget ya mbak...", "Mbak..ibuku seneng banget dg masakannya semuanya pas.....". Arggghhhhhh serasa mendengar desir angin surgawi rasanya mendengar atau membaca testimoni mereka.
Bahkan ex teman kantor saya yg menjadi bakul kue pun sempat mengajak untuk berlomba bisa nampang ditabloid masakan. Saya dengan santai menjawab, " maaf ya kita beda trayek nih..bukan kebanggaan buat saya bisa mejeng di tabloid, saya mah cukup offliner ajah".
"Jadi apa dong yg bikin mbak luky bangga?" . Saya amat sangat senang dan bangga ...saat customer saya puas dan bahagia setelah mencicipi masakan saya. Dan satu lagi, seneng dan bangga dah bisa bikin asisten asisten saya yg jumlahnya hanya 3 orang wajahnya berseri seri dikala menerima persenan setiap kali mereka selesai begadang.
So simple. Saya tidak berusaha berpikir yang susah.

Tapi jujur, meskipun saya suka dipuji ,...tapi saya bukanlah orang yang anti kritik. Ada banyak kritik membangun yang lewat telinga saya, " Mbak...irisan kol soto mienya kurang halus....susah dimakannya" atau " Mbak Empalnya sih emang enak ya...tp ayam gorengnya agak biasa aja rasanya" atau kadang " Luky...kemaren urapnya pas agak sore dikit kok udah basi ya" atau ada jg ada pelanggan yg asli sumatera yg salah mendeskripsikan masakan, "luky ....opor ayammu terlalu encer santennya ...kurang nendang" - halah...ingat ya bu..ini opor bukan kari ayam atau gulai ayam...please deh. Tapi saya masih mampu menghadapinya dengan senyum , memberi penjelasan secara baik baik dan semuanya menjadi perbaikan buat saya.

Justru kritik membangun seperti itulah yang menjadikan rasa masakan saya menjadi mantap, sayur asem saya seringkali dipenuhi pujian, sambal terasi saya menjadi pelengkap yang harus diperhitungkan keberadaannya apalagi empal gepuk saya kualitasnya terjaga. Ini berkat kritik membangun itu.

Dan pertengahan oktober lalu adalah betul betul hari yang kelabu, tepatnya hari sabtu tanggal 10 oktober adalah menjadi catatan terkelam sepanjang sejarah kedaikita catering. Hari itu saya betul betul mengutuk kebodohan saya. Hari itu saya sedih sekali, sudah menyakiti perasaan beberapa orang. Amat sangat sedih.

Awalnya saya mendapat order lumayan besar dari salah seorang wanita cantik yg sedang hamil besar. Beliau akan pindahan rumah dari apartemen ke salah satu town house didaerah Kampung Rambutan. Pertengahan puasa beliau meminta tester untuk nasi kuning, krn beliau mau memesan tumpeng. Kebetulan bulan puasa banyak banget orderan nasi kuning, dan setelah mencicipinya beliau langsung suka. Enak banget katanya dan memutuskan untuk pesan kekedaikita catering.


Beliau sudah memberi ancar ancar kapan pesannya, sudah fix tanggalnya, mau pesan dalam jumlah besar, dan variannya macam macam, tumpeng, nasi box, sate ayam, puding segala rupa, buah buahan, kue tampah, snack. Tapi jumlahnya baru diberitahu beberapa hari sebelumnya. Itupun beliau sangat detail dalam memesan makanan, krn yang datang adalah keluarga besar - banyakan sesepuh. Jadi pengennya perfect dalam hal rasa. Bahkan beliau untuk sambal goreng kentang minta hati sapi lokal yang tentunya lebih susah nyari hati sapi lokal dibanding hati sampi impor yang selalu siap tersedia di supermarket, itupun minta harus ditambah udang kecil dan beliau bersedia mengeluarkan extra money untuk hal ini. Untuk Kering tempe teri kacangpun beliau wanti wanti harus sama persis dg yg beliau icipin tempo hari. Tumpengnya pun harus persis dg tumpeng yg saya pajang di headline blog saya.


Ditengah tengah minggu tiba - tiba ada ibu separuh baya yg menelpon saya dan ternyata memesan nasi bogana Untuk 60 Box. Saya menyanggupinya krn antarnya pun dekat dg rumah saya dan nasi bogana beserta lauk pauknya amatlah mudah saja. Ternyata beliau satu alumni dg saya di IPB, dan beliau berkata bahwa beliau amat sangat sering mengadakan acara. Jadi seandainya first impression dia akan memesan lagi -jadi langganan.


Dan hari kamis pagi tiba tiba pelanggan baru saya di astragraphia (yg notebene tiap hari sabtu sering pesan lunch box) menelpon dan akan pesan lunchbox -sebanyak 35 box beserta snack untuk coffee break.

Jujur- saya kemaruk. Serakah. Saya prediksi semua selesai pada waktunya.

Hari kamis saya sudah mulai persiapan, piyu sang asisten sudah saya beri catatan panjang untuk belanja dan saya pun berencana jumat akan pulang agak lebih awal. Ternyata kenyataan belum tentu seindah angan. Piyu menghabiskan hampir 12 jam hanya untuk berbelanja dan hari itu saya pun harus lembur krn bos saya akan meeting di Bangkok. Semua agenda molor semolor molornya. Dengan beban kerja seperti itu, saya dan kru belum sanggup menerima order sebanyak itu dg tukang masak hanya 1 orang, meskipun asisten aktif ada 2 orang.
Dan saking sibuknya kami, alya dan asha main diluar rumah dan terjadilah sesuatu yang membuat saya saat itu menjadi kalang kabut. Asha jatuh terguling guling didepan rumah tetangga, wajah bagian kirinya menggusruk aspal jalan. Berdarah-darah dan otomatis saya panik luar biasa. Saat itu papanya anak-anak sudah seminggu ada di Bengkulu.

Pesanan diantar tidak on time. Amat Sangat terlambat. Amat sangat mengecewakan. Saat itu yg ada dipikiran saya, gimana caranya pesanan ini sampai ditempat customer, masalah customernya marah besar dan mereject pesanan, saya akan menerimanya dengan besar hati. Karena bagaimanapun juga ini murni kesalahan saya. Seenak apapun rasa masakan saya, saya yakin, customer saya tidak akan peduli.

Pelanggan amat sangat kecewa, saat itu saya berusaha tegar untuk menghadapi semua termasuk rasa malu yang amat sangat. Saya berusaha memberitahu mereka bahwa mereka boleh memperlakukan apapun yang mereka mau asalkan sedikit bisa meringankan rasa malu mereka terhadap tamu-tamunya. Duh gusti. Seumur hidup saya, saya merasa hari itu saya merasakan telah melakukan kejahatan luar biasa kepada customer saya. Astaghfirullah......Maafkan dosa hambamu ini ya allah, maafkan hamba yg telah jahat mengecewakan dan mempermalukan perasaan para pelanggan saya - itu teriakan kata hati saya.

Arggghhhh seandainya waktu bisa diputar ulang, saya tidak akan menerima ke-3 order dg jenis masakan yg amat sangat berbeda beda.

Singkat cerita, setelah makanan ada ditangan mereka dan beberapa bagian makanan direject oleh mereka, dan setelah saya meminta maaf yang sebesar besarnya meskipun saya yakin apapun tidak akan bisa menggantikan kekecewaan mereka, saya masuk mobil. Piyu melihat keadaan emosi saya saat itu dg amat prihatin. Tanpa berkata-kata dan melalui pandangan matanya saya tahu dia sedang berusaha menyemangati saya. Tapi perasaan saya terlanjur remuk redam.

Ditengah perjalanan pulang masih sambil menyetir mobil , pertahanan saya jebol, puluhan kubik air mata saya tumpah tak tertahankan, laksana air bah yang berusaha menggenangi hati saya yang sakit tak terperikan. Saya marah dg diri saya sendiri, saya merutuki cara berkerja saya, saya menyalahkan diri saya sendiri. Sebegitu bodohnya kah saya?? Sebegitu jahatnya kah saya?

Stop. Yah saya menyerah. Ini saatnya saya menyerah. Saya tidak akan menambah jumlah orang yg terluka karena saya. Saya belum mampu. Catering tidak hanya identik dg rasa masakan yg selama ini menjadi fokus utama saya. Service ..yah..saya telah melupakan Service.

Asisten saya tidak berani berkata sepatah katapun melihat saya patah arang seperti itu. Diam tergugu. Malam itu hati saya merenung. Merenung dan malas melakukan apapun. Sesekali saja saya masih membetulkan posisi tidur asha yang tidur dengan gelisah, mungkin lukanya menyisakan perih yang mengganggu. Hati saya malam itu pun masih amat sangat sedih dan galau, membayangkan kekecewaan diwajah customer saya. Malam itu saya putuskan untuk berhenti di catering services.

Keesokan hari saya masih harus memenuhi kewajiban saya untuk mengerjakan pesanan soto mie bundanya neng rayya. Subuh itu masih ada sedikit sisa energi untuk mengerjakan pesanan soto mie. Dan saya ajak seluruh anggota keluarga saya untuk mengantarkan pesanan dan sepulangnya saya bermaksud mengajak anak anak dan seluruh asisten saya untuk jalan - jalan dan makan. Tepatnya untuk melipur lara dihati saya. Minggu sore perasaan saya mulai terkendali. Saya mulai bisa menarik garis senyum dibibir saya.

Hari senin pagi, saya bertekad untuk mengakhiri catering service. Saya ingin fokus buka warung. Saya baru merasakan bahwa mengerjakan pesanan jauh lebih menguras emosi saya. Saya selalu khawatir masakan saya tidak berkenan di lidah customer, saya selalu khawatir akan mengecewakan customer.

To be continued.

Thursday, October 15, 2009

Maen ke rumah Rayya

Hari minggu lalu, ibu neng raya - jeng dina pesen Soto Mie buat acara Ultah si cantik Raya sekalian arisan....Jadi akhirnya kita bertemu dg keluarga Wurjanto ini.

Setelah order berkali kali buat acara kantornya - 8 x order ya din..Many thanks honey.... Mestinya kita punya cukup waktu at least buat bertatap muka barang sejenak. Sayangnya saya selalu terburu buru dan gak sempet setor muka ke dina. Jam kerja - dah telat ngantor.

Rayya Tanisha Wurjanto - Happy belated birthday ya cantikkkk..semoga tambah cantik, pintar dan jadi anak sholehah kebanggaan ibu dan ayah. Pssttt jangan lupa..cepetan minta dikasih adek sama ibu ya cantik yah...

Keluarga Wurjanto memang amat sangat ramah..terutama ibu gaul yg cantik, dan menjulang tinggi ini. He.hehehhehe ruamah puolll. Sampe kami pun malas beranjak pulang...hehehe. Ayahnya neng rayya pun ternyata asik juga lho- suka humor...pantesan raya nempel terus sama ayah ya. Maaf ya dina...aku bawa rombongan sirkus kemaren.

Ni dia fotonya....ternyata rayya itu memang betul betul bongsor....serasa dah umur 3 tahun padahal ini saja baru ultahnya yg kedua.. gak heran deh, kl ternyata ini keturunan dari sang ibunda yg konon asupan gizinya oke banget - AsI sampe 6 tahun..hehehe.


Fotonya belum semua di upload, masih ketinggalan di kamera..termasuk foto bareng jeng dina sama mamiyoo. Nyusuuullll yah.
Foto. Ini Rayya...cantik kan??






Foto. Ini foto raya sama bunda....(uggh sayang ada backgroundnya - si mbak nah)

Foto. Asha wajahnya babak belur, krn tragedi hari sabtu......




Tuesday, October 6, 2009

Papiyoo, We'll miss u





This is the time....

Sebetulnya bukan sekali ini papiyoo tidak ada disebelah saya, duluuuu jaman pacaran pun ......saya sering ditinggal Aa' Gugun ke pedalaman hutan belantara di Kalimantan. Maklum soil scientist....buat dia bepergian macam gini sungguh mengasyikkan. Kebalikan dengan yg ditinggal - merana, sedih, gundah gulana. Mana waktu itu sama sekali gak ada hub. telepon sama sekali. Persis kayak mikirin orang hilang rasanya.


Setelah menikahpun, saat Alya umur 1 - 2 tahun saya ditinggal dinas luar kota. Saya tinggal diBogor dan Aa' Gugun tinggal di Medan.

Jadi sudah biasa dong?? Enggak jugaaaaaaa. Teuteup aja...berat di hate. Apalagi perempuan macam saya yang sok sok melo gini. Bukan perempuan tangguh. Teteup dong nangis bombay (iya dina..betull, kemaren saya lg seru serunya nangis..kakakkakakak).

Bahkan saya khusus cuti 1 hari hanya untuk melepas papiyoo ke bandara. Untung pak bos sedang amat sangat ingin mencuri hati saya untuk tetap assist beliau. "Cutilah....."
Jadi terhitung kemaren sore, saya harus menjadi wonder women untuk membesarkan 2 gadis kecil saya yang masih amat sangat sering bertanya "Papiyooo mana?", terutama si kecil Asha. Bahkan Alya pun sempat demam 40 derajat, menjelang papiyo pergi.
Semalam alya bertanya lagi ," mami...kenapa kemaren mami menangis?" Yah kemaren siang, setiap memandang wajah papiyoo...saya kembali sesenggukan . Sempet uncontrolled dan tertangkap basah oleh alya . Bahkan kita bertiga berpelukan lamaaaa banget. Dan Alya yang sudah mulai berempati mengelus lembut rambut saya dan bertanya , kenapa saya menangis. Ughhh my baby alya.......dia sungguh seperti papiyooo. Berhati baik, lembut dan berempati.
Sedih aja, biasanya setiap ada masalah apapun yg mengganjal batin saya, entah itu kecil atau besar, papiyo selalu ada buat saya untuk bercerita, bersandar dan berlabuh. Beliau ada untuk saya demi mengajari saya belajar sabar dan bahkan mengajari saya untuk belajar memberi maaf dan ikhlas.
Semalam saya begadang - bukan - bukan karena terima pesanan, tetapi mata saya susah terpejam, inget terus sama Papiyooo. Soalnya biasanya saya ikutan ngantuk kl liat posenya papiyo jatuh tertidur saat nonton tv or saat nemenin anak anak tidur.
Semoga kepergian papiyoo barokah dan mungkin ini jawaban Allah atas doa-doa kita. Semoga Papiyoo sehat dan sukses terus dan doakan istrimu ini kuat ngadepin apapun ya pap. Amien.
We'll miss u so much Papiyoo. W love u Fullllll.
Mamiyoo - Alya - Asha