Wednesday, October 6, 2010

Kilas Balik Kedaikita : October 2010

Kedaikita Catering mungkin akan menjadi masa lalu, saya sedang ingin mengganti menjadi Lucky Catering.  Mengambil nama depan saya yang kedengarannya sebetulnya kurang menjual.    Awalnya sih inginnya menjadi Jasmine Catering (nama alya), sempet ingin menamai menjadi Alysha Catering (Alya Asha), sempat ingin menamai Jingga Catering (sound good aja....tp diprotes sama orang rumah dan karyawan saya).   Entahlah..selama belum saya daftarkan nama usaha saya ini, mungkin masih akan berubah. 

Sudah sampai manakah Kedaikita Catering aka Lucky Catering aka Jingga Catering?? Masihkah beroperasi.  Alhamdulillah masiiiih , mencoba bertahan terus meskipun progressnya belum sesuai betul dg yg saya cita citakan.  Belum bisa terwujud rumah makan yg resik, rapi , murah dan uenakkkkk untuk semua kalangan dengan pelayanan yg prima.

Untuk urusan omzet sebetulnya dalam kurun 5 bulan terakhir ini alhamdulillah sudah  bisa membuat saya tersenyum. At least suatu saat saya harus mundur dari bekerja di kantor, insyaallah sudah bisa menggantikan.   Pendapatannya sudah stabil, pelanggan sudah mulai ada dan tidak sekedar mengandalkan dari web saja. Alhamdulillah sudah sedikiiit mempunyai posisi dalam kancah usaha catering.

Menurut saya ada beberapa hal yang menurut saya efektif mendorong usaha saya sedikit selangkah lebih maju.  Salah satu hal yg saya benahi adalah fokus pada produk tertentu.  Dulu dalam tubuh usaha saya masih banyak terpecah pecah (kurang fokus) , ada kedai soto mie, menerima catering kantoran, menerima catering rumahan dan menerima tumpeng. Akhirnya kadangakala malah kedodoran saking pas ada pesanan bebarengan.

Akhirnya saat ini saya fokus menerima pesanan . Baik berupa pesanan Catering buffet /prasmanan, menerima pesanan tumpeng dan menerima pesanan nasi box dan kue - kue tampah saja. Praktis dengan begini banyak hal yang bisa saya  efisienkan.

Dulu untuk membuat tumpeng 25 porsi, begadang semalaman. Badan remuk redam sehabis menerima pesanan tumpeng.  Dulu seringkali order mendadak kebanyakan tidak saya terima karena dijamin keteteran. Dulu seringkali dikomplen pelanggan krn kurang tepat waktu.

Alhamdulillah sekarang sudah mulai terorganisasi dengan baik  dan sudah ada beberapa hal yg sedikit demi sedikit sudah saya benahi :
1. Manajemen stock bahan baku ( ternyata ini memegang peranana teramat penting) , saya bisa menghemat waktu  banyak.  Bedanya dulu harus begadang semalaman tidak tidur. Sekarang jam 10 sudah bisa tidur dan bangunjam 4 pagi untuk antar pesanan jam 8 pagi.

2.  Manajemen Sumberdaya Manusia
Tingkat kepercayaan saya terhadap karyawan untuk mendelegasikan pekerjaan amat rendah, dan bergantung dengan karyawan yg saya anggap expert dan pintar.  Ternyata mindset ini menyulitkan saya sendiri.  Betul betul dalam bisnis ini saya belajar banyak, bagaimana harus merekrut orang yang cocok, mengetahui kekuatan masing masing karyawan, dan memberdayakan karyawan tersebut dengan tepat termasuk menetapkan job desk masing masing karyawan  dengan ukuran yang jelas dan mentraining karyawan sercara terus menerus dan menyemangati mereka secara terus menerus.

3. Setting the system
Saya mendapat pelajaran ini dari salah satu customer yg tinggal di Australia (Thanks to Pak Andy).  Beliau waktu itu pernah bilang, dalam membuat usaha, yang paling penting kita hanya setting systemnya aja . SElanjutnya sistem itu yg akan menjalankan fungsinya.  Lama sekali saya baru mengerti apa yg dimaksud pak andy. Alhamdulillah sedikti demi sedikit saya semakin mengerti perlunya sistem. Gak mudah memang, but it work very well.

Contoh singkatnya adalah dulu untuk delivery produk dilakukan oleh suami, karena suami pindah keluar kota saya sempat menjadi driver juga, tetapi krn masih terikat kerja seringkali  saya menolak order order saat saya bekerja. Kemudian saya berusaha menghire driver lepasan , tetapi ternyata gak gampang banyak sekali masalah yg timbul, kemudian beralih untuk menghire driver tetap, ternyata yg berpengalaman tidak masuk dalam budget saya.  Akhirnya nekat saya mentrained salah satu staf saya (Piyu) yang saat itu betul betul tidak bisa  menyetir dan dalam  proses dan waktu 1 tahun sudah menjadi sopir yang handal.  Sudah biasa melewati rute Bogor -Jakarta,  Bogor - Tulungagung.

Contoh yang lain adalah dulu untuk menjaga kualitas  masakan masakan utama, asisten hanya membantu menyiapkan bumbunya dan saya yang harus turun tangan sendiri mengolahnya. Ternyata dengan adanya ukuran  standar  bumbu yang pasti dan training yg kontinu, hal ini bisa diatasi.  Buktinya sekarang untuk pesanan rutin (tumpeng dan nasi box)  saya sudah jarang turun tangan , kecuali untuk masakan yg jenisnya baru , tentu saja saya masih harus turun tangan.

Bahkan untuk mengatur stock persediaan pun saat ini sudah bisa saya delegasikan ke para asisten. Jadi setiap hari saya hanya update pesanan selama seminggu dan mereka akan menjalan kan fungsinya, salah seorang akan secara otomatis mengecek persediaan semua bahan dan mencatat, secara estafet akan lari ke bagian pembelian.  Selesai belanja pun otomatis si pencatat bahan mengecek hasil belanja, apa ada yg sesuai atau tidak .  Dan apabila sudah sesuai semua mereka tinggal atur waktu saja,  apa yg mesti dimasak kapan.  Kapan garnis harus dibuat, tugasnya siapa harus menyiapkan apa.  Sudah ada definisinya, sudah ada SOP nya, mereka tinggal mudah mengikuti sistem.  Saat ini pegawai catering saya ada 3 orang + 1 orang yg tugasnya mengasuk anak dan bantu-bantu hias tumpeng  or kl dibutuhkan sekali bisa menjadi waitressnya catering buffet. Dan masing masing sudah berjalan diatas relnya tinggal mengontrolnya.

4. Manajemen Keuangan - belum akan saya bahas, karena manajemen keuangan saya masih campur aduk. One day pasti akan saya ulas.

Ups jangan dikira udah sekelas catering besar dan terkenal lho ya....enggak masih jauuuuuh. Ini masih usaha gurem. Cuma bedanya kl dulu setahun yg lalu usahanya masih gureeeeem banget, kl ini sudah mulai mikro. Alhamdulillah, ini tidak terlepas dari rahmat allah semata.

Wah enak ya  sekarang usahanya dah maju....weits jangan salah madam....ini sudah banyak sekali dukanya dan pengorbanannya, sudah mengorbankan segalanya kecuali harga diri. 

Waktu buat anak anak saya  (suami kebetulan sedang tugas di Pekalongan, jadi sama sama dong..seri), perhatian untuk anak anak saya dan suami amat jauh tersita, operhatian untuk orang tua, perhatian untuk para asisten, apalagi waktu buat saya sendiri just sekedar bersenang senang or mengerjakan hobi saya nongkrongin anggrek, apalagiiiiiiiiiiiiii buat membina pertemanan, apalagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii mantain persahabatan. Semuanya bersaing dg usaha mikro yang terlanjur melekat erat layaknya gurita di benak saya.  Jadi saya minta maaf atas sikap saya seolah tidak menjaga pertemanan. Mohon maaf sekali.

Semua hampir acuh  dengan saya, anak-anak pun tidak merasa kehilangan saya meskipun dari pagi sampai malam dan pagi lagi jarang bertemu saya, suami, sahabat, teman-teman didunia nyata dan maya, tetangga dan bahkan sang anggrek pun enggan pamer penampilan terbaiknya dengan saya. Semua pelit dengan saya,karena saya sudah pelit perhatian dengan mereka. Yah...itu sesuatu yg amat mahal  yg saya harus saya bayar untuk menebusnya.

Bahkan bukan itu saya, terkadang saya harus menggadaikan waktu bermain Alya dan Asha demi usaha ini. Seringkali saat  saya dan para asisten sibuk berkejaran dengan waktu delivery yg mepet dan jumlah sumberdaya yang amat terbatas, saya memaksa Alya yg sekarang usianya menginjak 7.5 th untuk turut bertanggungjawab menjaga sang adik - Asha yg notabene sedang susah susahnya diatur.  Bahkan pernah suatu waktu krn pesanan catering buffet dan hampir terlambat, saya  harus mengantarkan masakan yg tidak terangkut di mobil I, saya berjudi keselamatan 2 anak saya dg menyetir sendiri dan mengebut di jalan tol dan bahkan Alya yg harus menjawab telepon dari customer yg sudah mulai panik .  Bahkan terkadang jadwal makan dan jadwal belajar  mereka pun terbengkalai karena saya.    Sedih bukan main kadang kalau ingat itu semua.

Tapi allah itu adil , alhamdulillah anak anak sehat, pintar dan tumbuh dan berkembang dengan baik meskipun pengasuhan saya betul betul alakadarnya.  Alhamdulillah Alya  masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik meskipun sehari hari saya tidak ada disampingnya saat mengerjakan PR dan bahkan ujianpun, terbukti dari nilai ulangan tengah semester ini pun  hampir semua nilainya 10.

Sempat beberapakali saya sedih campur geli , saat Alya harus mengerjakan PR nya yg kadang sudah mulai susah. Seperti tempo hari Alya kebingungan krn ada PR yg harus dikerjakan yang bunyi pertanyaannya , " Apakah alat kelamin betina pada tumbuhan? Alya sudah berusaha sms saya tp saya sedang sibuk dikantor dan tidak menggubris smsnya. Alya sibuk bertanya sama bibi , sama teh Ai, sama mbak mia dan sama om piyu pun, mereka bukannya  membantu Alya tetapi malah cekikikan.  Ironis memang.

Bahkan karena sekarang pelajaran matematika dalam bahasa inggris, praktis orang rumah tak ada satupun yang sanggup membantu Alya mengerjakan PR . Untungnya Alya termasuk audio learner yg handal. Semua penjelasan bu guru di sekolah diserap dengan baik. Jadi pagi saat sarapan tinggal saya guide sedikit Alya sudah lancar dan bisa mengerjakan ujian dengan baik.

Begitu pula Asha, tak ada hambatan yang berarti dalam perkembangannya. Kecuali egosentrisnya yg amat dominan yg saat ini sudah mulai  surut.  Rasa percaya dirinya amat tinggi, berani menyapa teman-temannya yg  rata rata usianya terpaut 2 tahun diatasnya dan  pintar bergaul. Asha termasuk anak yg supel meskipun agak dominan.   Dalam bergaul dg teman temannya yg minimial 2 th lebih tua, dia amat sangat dominan dan berani.   Motoriknya pun juga gak kalah pesat, sudah biasa jungkir balik, jatuh bangung dan panjat memanjat, apalgi bersepeda yg lebih besar...sudah oke banget. Hanya syukur pada allah , dengan segala keterbatasan saya masih diberi nikmat dan kemudahan.

Dalam usaha ini pun bukan sekali dua kali saya tertimpa masalah ataupun rugi.  Alhamdulillah oleh Allah  , usaha saya ini masih dijauhkan dari penipuan oleh orang lain.  Banyak hal yg harus saya benahi dan saya pelajari.  bukan sekali dua kali saya haru bersitegang dengan customer. Tapi semua itu harus dilihat dari sudut pandang dan tekad bulat bahwa kita harus berteguh hati untuk  selalu  menjadi yang lebih baik. Selalu melayani customer dengan baik, yang lalu biarlah berlalu dan menjadi pelajaran berharga dan mahal buat saya. Insyaallah setiap kesalahan saya , saya akan berusaha terus memperbaiki diri terus dan terus dan menjadi yg lebih baik. Itu saja moto saya. Insyaallah dengan niat baik, Allah pasti akan memudahkan segala urusan kita . Amien.

Mudah - mudahan sharing saya ini bisa menjadi inspirasi dan penyemangat buat teman teman yg sedang merintis dalam usaha apapun. Jangan pernah menyerah, ilmu untuk berwiraswasta ini tidak akan didapat dari manapun kecuali kita yang mengalaminya sendiri. Insyallah dengan semakin banyak dicoba, tekad kita akan semakin tegar dan menjadi pemenang dalam beratnya usaha dijaman sekarang.

Satu kata-kata mutiara yg selalu saya pegang teguh   " Orang yang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang tidak pernah menyerah".

Keep On Fighting.