Betul kata pepatah ya, otak anak-anak itu ibarat spon, gampang menyerap segala hal. Contohnya anak saya Alya. Alya ini anaknya unik....saya suka bereksperimen untuk memotivasi Alya. Rupanya Alya ini menyukai kompetensi.
Salah satu contoh keberhasilan saya memotivasi Alya adalah tentang proses Alya berhasil menaiki sepeda roda dua. Cukup dengan bisikan mantra "kamu pasti bisa, kamu harus yakin kalo kamu pasti bisa menaiki sepeda roda dua, kamu hebat, tunjukkan ke temen kamu kalau kamu hebat" dan yel yel"Go..go..go Alya" gak sampe setengah jam Alya meluncur dengan sepeda roda duanya. Tak berapa lama dari bisa bersepeda , gak tanggung-tanggung Alya unjuk kebolehan losteng alias lepas tangan. Dan saya perhatikan akhir - akhir ini Alya senang menghijack sepeda temannya yang ukurannya jauh lebih besar untuk dikendarai.
Lain waktu sewaktu masih di akhir TKA Alya pernah bercerita kalau salah seorang temennya bernama Daru sudah hafal Ayat kursy, lancar pula. Saya tantang " emang kakak gak mau seperti Daru? mama yakin kamu bisa seperti daru sudah hafal ayat kursi, nanti temen-temen kakak pasti bilang kakak hebat, bu guru juga akan bilang hebat kalau alya sekarang bisa lancar Ayat Kursi". Mantranya kali ini lain, " kalau kamu berhasil hafal aya kursi dan makrodjnya benar, kamu boleh naik bungy trampoline lagi, gimana??" dan tidak lebih dari satu minggu Alya sudah hafal lancar-car Ayat Kursy.
Sekali lagi menjajal kkekuatan mantra yang punya nama lain "motivasi" ini, suatu saat saya makan mi bersama Alya. Dimeja lain saya mendapatkan ada anak lain seusia Alya dengan lihainya makan mie menggunakan sumpit. Hmmm gotcha Alya...." Kak...Liat deh meja sebrang sana, anak itu seumuran kamu dan dia bisa makan pake sumpit...seru ya kayaknya makan mie pake sumpit". Alya mengangguk tanda setuju. Beberapa minggu kemudian kami makan mie lagi ditempat yang sama, tiba tiba Alya ambil sumpit. Saya sempet bertanya," Wah kakak ingat anak kecil yang pake sumpit itu ya......oke kakak hebat mau coba pake sumpit...tp pelan-pelan aja ya...yang penting coba dulu makan pake sumpit". Dan saya terkejut bukan main mendapati Alya saat itu juga mampu menggunakan sumpitnya dengan lihai. Wah kapan berlatihnya ya si Alya???? Saya saja berlatih pake sumpit dari dulu, hasilnya sampai sekarang pun saya gak lihai pake sumpit......
Jadi mari kita kenali keunikan anak kita masing-masing.