Kedai Kita Soto MIe - Kantin Karyawan disalah satu hipermarket di Bogor adalah usaha saya yg kesekian yang saya modali dengan bondo nekat. Sebetulnya selama ini, setiap ada kesempatan saya selalu mencari cari kontrakan buat buka warung tegal atau warung soto mie atau warung mi ayam. Tempat yg dikontrakkan sih banyak sekali, masalahnya yg budgetnya sesuai itu yang susah. Saat ini kemampuan Kedai Kita Soto Mie masih minim dan tidak mungkin menyewa tempat yang jauh lebih mahal dibanding untung perbulannya.
Pada saat memutuskan itu terus terang yg belum siap adalah SDM. Belum punya pegawai. Dan ini sempat membuat Dasri - partner bisnis saya agak jengkel dengan saya, karena dia pun masih memegang soto mi di jakarta sendiri dan yang di bogor pun harus segera buka.
Rencananya kami akan bukan hari jumat, ternyata malah meleset krn hari kamis belum mendapat pegawai. Dan baru confirm mendapat pegawai hari jumat itu juga, sorenya Dasri dan pegawai baru langsung set up tempat.
Akhirnya hari sabtu soto mi dikantin karyawan resmi dibuka. Jualannya pun hanya soto mie minus gado gado dan mie ayam, rencananya akan menyusul setelah karyawan baru ini sudah lihai meracik soto mie. Hari pertama - lumayan lah pendapatannya. Tp memang pendapatannya lebih kecil dibanding yg di jakarta. Yg jelas penyebabnya adalah harganya jauh lebih rendah dan yang kedua jumlah pegawainya pun lebih sedikit.
Tp dg pendapatan seperti itupun kami masih punya untung bersih meskipun tipis (setelah dikurangi sewa dan gaji pegawai tentunya). Jadi hari itu Dasri bisa tersenyum, usahanya berjalan.
Hari minggu - selasa kami diluarkota termasuk Dasri. Seluruh bumbu dan bahan baku sudah dijatah dan disiapkan. Hari Rabu saya minta Dasri kalkulasi dan melakukan pencatatan pendapatan selama 3 hari dan sungguh membuat kami tercengang. Jumlah antara Stok awal, Stok Akhir dan pendatan jauh dari matching, corrupt nya mencapai 60%nya..... Kontan sempat membuat saya dan Dasri down. Kalo masalah tidak bisa memotong dagingnya sih plg simpangannya sih sekitar 10- 20% lah. Lah ini kalo mencapai 60%??? Terus terang kami jadi mempertanyakan integritas si karyawan baru.
Hmmm kejadian seperti di kedai kita di jakarta terulang kembali.
Keputusannya satu : harus segera mencari karyawan baru untuk menggantikan yang ada. Dan kami tahu, ini sangatlah tidak mudah. Besok kami akan mewawancara 2 orang calon karyawan baru. Semoga yang baru ini bisa mendukung usaha kami.
Dasri sempet mogok dan pengen nutup soto mi dikantin hipermarket. Mau nyerah, pusing katanya kl dpt pegawai seperti itu. Kalo saya sendiri, karena sudah pernah mengalami hal serupa masih bisa untuk berusa mempertahankan usaha ini.
Pesan saya ke Dasri cuma satu, " karyawan modelan gini ini banyak bangeeet , kamu akan sering ketemu sama yg modelan begini, tp karyawan jujur itu mungkin 100: 1, jadi gak ada gunanya kamu nyerah. Malah kamu sendiri yang rugi. Ya cari lagi dong...bukan nyerah. Dan satu lagi, kalo dah jadi supervisor or bos kamu emang harus siap siap untuk pusing ,kalo gak mau pusing , jadi karyawan aja enak"
No comments:
Post a Comment