Usaha mikro saya baru melewati quarter 1. Duh perasaan dah lamaaaaa banget dan melelahkan , tp kok ya baru melewati quarter pertama ya. Mudah mudahan saya bisa tetap istiqomah untuk terus meneruskan dan memajukan usaha ini.
Yang pasti saya bersyukur sama Allah SWT masih dikasih kesehatan dan juga kekuatan untuk bertahan untuk fokus terus menjadi amfibi seperti saat ini. Jujur berat banget jadi amfibi dan core bisnisnya food. Mungkin seandainya core bisnisnya di apparel or yang lainnya masih bisa disambi ya. Tapi tidak dg makanan. Bisnis makanan adalah bisnis yg sangat sensitif
Poin satu, untuk memulainya saja diperlukan skill bisa memasak, at least meskipun tidak bisa memasak pun tetapi si empunya bisnis harus menguasai cita rasa masakan. Si empunya bisnis harus bisa menebak makanan yg akan dijual ini bisa diterima market atau tidak. Dan apabila masakan ini diserahkan untuk dikerjakan orang lain pun, si Empu bisnis harus bisa mendapatkan orang yg tepat untuk urusan produksi masakan. Setelah dapat koki yang cocok pun jg tidak bisa begitu saja mempercayakan semuanya ke koki masak karena bagaimanapun juga Makanan yang kita jual rasanya sudah standar dan tidak berubah ubah. Untuk membuat standardisasi masakan itu menurut saya agak sulit. Dan tentunya harus ada orang yg betul betul bisa dipercaya untuk mengontrol masakan apabila kita tidak selalu ada disitu.
Satu lagi dalam bisnis makanan, keselamatan kerja juga harus diperhitungkan. Jadi ada baiknya pegawai baru dan lama sering diberikan safety training dalam melakukan pekerjaannya.
Dalam usaha makanan yang saya jalankan, karena saya tidak selalu ada dirumah untuk mengontrol, yang menjadi kendala saya yg paling mengganjal adalah Sumber Daya Manusia. Baik dari koki masak dan courier services. Kendalanya banyak. Koki masak yg tidak achieve dg standar masakan yg sudah kita tentukan yang ujung-ujungnya adalah mengecewakan pelanggan, masalah produktifitas , masalah kejujuran, dan banyak lagi. Untuk menghadapinya pun dibutuhkan teknik mengelola sdm yang baik. Saat ini rasanya saya belum lulus untuk masalah ini. Tapi bagaimanapun juga sulitnya, semuanya itu harus kita hadapi dan pecahkan, apabila kita masih ingin eksis di bisnis makanan ini.
Poin dua adalah mengenai marketing strategi, mempromosikan usaha makanan supaya dikenal banyak orang itu juga butuh keahlian, keuletan, kesabaran dan butuh waktu yang tidak sebentar itupun dibarengi dg produknya yg tidak bisa disimpan lama, berbeda dg jenis bisnis yang lain. Jadi siapapun yg akan bisnis makanan jangan berharap warungnya akan langsung laris manis , butuh waktu dan proses, butuh pengorbanan untuk merugi selama beberapa saat. Dan promosipun harus digenjot dengan promosi tool yang efektif, tergantung dg jenis/category usaha makanannya sendiri. Tentunya apabila dikerjakan sendiri butuh keahlian khusus , bisa juga diserahkan ke ahlinya pun pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Setelah didukung dg promotion tool pun, harus dibarengi dg strategi pemasaran yang efektif dan cocok. Cara yang mudah untuk promosi dalam usaha makanan adalah promosi secara getok tular dg memberi sample kepada teman, sanak saudara, menyebarkan brosur, promosi adlibs diradio dan bahkan saat ini di era serba online, pemasaran usaha makanan bisa juga dilakukan melalui internet. 50% customer kedai kita catering saya dapatkan via internet.
Poin tiga, pembukuan yang teratur & Controlling dalam usaha makanan. Tidak perlu yang advance , buat suatu pembukuan yang sederhana yang mencerminkan data aktual dari bisnis kita, Ini sangat membantu mengembangkan bisnis kita. Dari pembukuan yang teratur kita bisa melihat apakah sebenarnya bisnis kita untung atau rugi, bisa melihat trend pembelian bahan baku, trend pendapatan dsb. Dari data tersebut pun kita bisa melakukan kontrol atas usaha yg dijalankan.
Poin empat, Visi. Sekecil apapun usaha, harus punya visi kedepannya usaha tersebut itu apa. Misal saat ini kita punya usaha catering untuk kantor, kita harus punya visi dalam 1 tahun mendatang, usaha catering ini berkembang menjadi catering untuk pernikahan, atau dalam 1 th mendatang harus didukung dg memiliki satu usaha warung tegal/rumah makan sederhana, kemudian visi 3 tahunmendatang jumlah warung tegal/RM nya sudah harus berjumlah 4 buah warung , 5 tahun mendatang selain warung tegal itu juga harus punya 1 restoran menengah diatas lahan milik sendiri, 15 th mendatang usaha ini harus merambah ke sektor lain misalnya toko kelontong (dimana bisnis ini masih inline dg usaha makanan), dan 20 th kedepan toko kelontong tsb harus punya sodara muda berupa Mini market. Boleh dong namanya juga mimpi. Visi akan membuat kita akan tetap bertahan saat menghadapi masalah apapun.
Tidak perlu terlalu lama untuk menimbang nimbang dan ragu untuk terjun ke suatu bisnis, apalagi usaha makanan. Menurut hemat saya, dalam waktu waktu ini usaha makanan marketnya masih sangat terbuka lebar. Tinggal pintar pintar kita menentukan Target Marketnya siapa, Harganya bagaimana , Tempatnya ramai atau tidak, cocok atau tidak . Setelah itu silahkan nekat untuk menjalankannya.
Selamat berbisnis & Salam sukses
Kedai Kita CAtering
Luky Ekowati
No comments:
Post a Comment