Thursday, October 29, 2009

Get Well Soon Piyu








Nama lengkapnya Muhammad Lutfi, akrab disapa Upi. Tapi kami sekeluarga lebih suka memanggilnya Piyu. Piyu baru bergabung dengan kami hampir 4 bulan yang lalu. Anaknya smart, sayang hanya mengenyam bangku SMP saja. Sifat yang paling menonjol yang dipunyai Piyu adalah sifatnya yang pantang menyerah dan ringan tangan - dimintai tolong apa aja dijamin bersedia tanpa terikat jarak dan waktu. Mau siang, malam hayuk aja dia akan segera berangkat, kerasnya kota besar menempa mentalnya, sejak usia 16 tahun anak itu sudah malang melintang bekerja mencari nafkah di beberapa kota besar. Sifat ini pulalah yang menjadi kekuatan sekaligus menjadi daya tariknya. Saya amat sering memanfaatkan sifatnya yang ini.
Dan keliatannya saya akan menyuruh PIyu belajar nyetir mobil, in the future - dialah yang harus sekaligus mengantarkan pesanan.

Kalau toh sampai terdampar dirumah saya, itu memang kuasa Allah semata yang mempertemukan Piyu dengan keluarga kami. Awalnya Piyu memegang kedai soto mi yg ditinggal Dasri begitu saja, seiring dengan waktu peran Piyu menjadi multitasking. Tapi peran yang paling menonjol adalah Asisten Masak sekaligus nemenin begadang saat ada pesanan. Biasanya dia yg akan persiapkan bumbunya yang sudah dihaluskan , saya tinggal mengolahnya. Sungguh mudah apabila ada si PIyu disebelah saya.
Apalagi dia jago test rasa masakan yang sedang saya masak. Kadang saya pun masih ragu dg rasanya. Biasanya saat saya tanya gimana rasanya? dg lucunya dia kan berkata, "ueenaaaak buangeeet" sambil menirukan gaya bahasa saya sehari hari yg ala jawa timuran. Karena jasa dialah saya mau begadang untuk mengerjakan pesanan dan tentu saja saya amatlah terbantu.

Piyu mengaku, rumah saya adalah tempat dimana dia merasa amat sangat betah dibandingkan tempat tinggalnya sebelum ini. Masa si Piy??

Dengan anak-anak saya pun terlihat amatlah sayang dan telaten. Dikala mbak nah sedang sibuk, dia gak segan segan ngajak asha dan alya main. Apalagi kalo Asha sedang rewel tengah malam, cukup memanggil Piyu untuk menghibur asha. Dijamin Asha akan tertidur dipundak Piyu. Jagoan ya...multi tasking. Bahkan saat musim ulangan seperti minggu - minggu ini, Piyu yang telaten menemani Alya dengan gaya jenakanya itu. Tentunya dg Alya yg berberan sebagai gurunya..... Dengan kocaknya Piyu akan berkata kepada saya," ya biarin dong bu, kan saya jadinya yg belajar biar upi tambah pinter".



Bukan cuma kami yang dibuat ceria oleh adanya Piyu, Mbak nah pun sekarang sekarang ini jg rajin tertawa dan mulai berwajah ceria saat ada disebelah Piyu. Duka dan laranya yang menggelayut di pundaknya sejak lebaran tempo hari, lambat laun terkikis oleh gaya ngocolnya Piyu. Mbak Nah dan Piyu seolah olah seperti kakak beradik. Klop banget.


Ah iya...ada satu hal yang lucu. PIyu paling ngefans dengan stylenya Papiyoo. Apa yg dilakukan Papiyoo akan selalu dianggap Piyu suatu hal yang keren. Meskipun dg gaya selengekan tp piyu adalah laki-laki yang sopan dan menghormati perempuan. Tidak pernah bersikap kurang ajar. Gayanya agak cool.

Kemaren siang saya mendapat kabar, Piyu kecelakaan. Motornya slip, badannya terseret motor dan tulang iganya menabrak trotoar. Lukanya sih tidak ada luka terbuka, hanya lecet didahi dan telinga, dan tulang iga. Tetapi yang parah adalah tulang iga bagian kirinya, terasa sakit sekali dan tidak bisa bangun. Bahkan dokter yg praktek dikomplek kami pun menyerah dan minta dirujuk ke RS.


Sempat disuscpect "Hemothorax" dan disarankan untuk rawat inap karena Piyu sempat sesak napas dan warna kulitnya membiru, sehingga harus dibantu bernapas dg oksigen. Bahkan anak itu masih bisa bercanda dengan mengatakan bahwa dia td dah merasa hampir mati, semuanya gelap dan menurutnya dia bertemu malaikat Izroil. Alhamdulillah pagi tadi dokter mengatakan , tidak terjadi hematothorax dan hari ini sudah bisa pulang. Alhamdulillah

Get well soon Piyu.

No comments: