Wednesday, October 28, 2009

October Kelabu Part II

Hari selasa, tiba tiba jeng Yanti yg kerja di Indosat YM saya. Yanti ini adalah salah satu customer yang amat sangat puas dengan kedaikita. Terutama rasa masakannya. Sangat cocok dilidah Yanti. Makanya beliau termasuk getol mempromosikan Kedaikata, makanya beliau suka memuji muji kedaikita didalam komunitasnya - heheheh thanks ya yanti...padahal belum pernah ngasih complimentary apapun sama Yanti. Jadi pure dia betul betul puas.
Yanti berkata bahwa teman sekantornya sedang mencari catering buat acara kantor. Suer, saya saat itu sedang bersandiwara dg Yanti. Saya sedang menyembunyikan duka saya dalam dalam dan mengobrol seputar pesanan seolah olah saya memang mau menerima order ini. Dan yang pasti Yanti belum tahu rencana saya untuk pensiun dini di bisnis catering.
Tapi jujur saat itu saya agak tersanjung oleh pujian demi pujian yg dilontarkan yanti tanpa henti hentinya. Padahal saat itu Yanti sama sekali tidak tahu bahwa saya baru saja mengalami hal yg paling tidak mengenakkan. Bahkan sampai saya tulis jurnal ini pun, beliau tidak tahu menahu.
Tak berselang lama, obrolan berlanjut dg Mbak Roro - pemberi order. Mbak Roro minta dibuatkan list beberapa menu. Beliau minta setting menunya Buffet. Beliau minta all in termasuk appetizer dan dessert. Karena tidak mau mengecewakan calon pemesan, list menu en harga tetap saya kirim. Bahkan saya tinggikan dari standar harga saya. Dengan harapan, saya bisa menolak dg mudah order ini.
Ternyata saya terbawa pusaran air, dan yang pasti tidak bisa keluar dg mudah dari permainan yg sudah saya ciptakan sendiri. Mau tidak mau , suka tidak suka saya harus menerima order ini. Jelas tidak mungkin saya mengecewakan hati mbak Roro yang sudah terlihat menggantungkan harapan pada saya. Setelah negosiasi, finally we deal.
Sebelumnya, saya sempat minta support dan pertimbangan dengan para asisten saya, terutama ke mbak nah dan piyu. Piyu yang amat sangat tahu bagaimana perasaan saya saat itu, krn beberapa hari itu saya terlihat murung dan pendiam - berbeda sekali dg keseharian yg amat sangat bawel dan ribut, dengan nada mantap dia berkata.
"Ambil ordernya bu.....gak baik menolak rezeki" jawabnya singkat.
"Tapi saya masih trauma dengan kejadian kemaren, duh saya takuuut kejadian kemaren terulang", tukas saya.
"Ya kita tidak boleh menerima order selain order ini dan kita tidak boleh meremehkan pekerjaan, saya yakin kita bisa bu" jawabnya mantap
Selintas ada semilir angin yg tiba tiba membuat saya bersemangat kembali, ah masak sih saya harus menyerah dengan rasa malu yg amat sangat. Bukannya Allah tidak menghendaki umatnya menyerah. Atau justru kejadian hari sabtu lalu itu merupakan cara Allah untuk menegur saya dan membuat saya sadar apa yg menjadi kelemahan saya. Dan justru cuma selang seminggu saya harus mampu mengerjakan order lagi tentunya dengan cara ya lebih baik.
Finnaly....saya mantap untuk ambil order ini meskipun sekali lagi, ada risk disini. Serving Buffet Meskipun sempat ada godaan order tumpeng untuk . Jujur saya baru kali ini serve buffet dengan tamu hampir 100 orang. Saya agak miris mengingat sdm saya yang bisa saya ajak untuk serve the buffet cuma Piyu. Itupun dia tidak punya pengalaman sama sekali.
Sementara tamu yang diundang diacara itu banyak petinggi dikantor mbak Roro. Saya tidak ingin acara mereka mess up gara gara saya yg tidak profesional.
Tapi allah rupanya masih ingin memberi kemudahan buat saya, saya utarakan semuanya ke mbak Roro, dan mbak Roro mempermudah dengan mengatakan diWisma Indosat di Gunung Geulis Bogor sendiri ada beberapa orang yang memang diassign untuk melancarkan acara mereka. Artinya ada asisten tambahan untuk membantu kami.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, para bos dan ny. bos senang dengan masakan kedaikita. Mereka bilang enak, bahkan beberapa dari mereka berkata "aduh aku sudah nambah berapa kali ni...nambah terus perasaan dari tadi gak selesai selesai". Semuanya enak, soto mienya enak, sayur asem empal gepuk dan temen temennya semuanya pas dilidah. Beberapa ibu-ibu bahkan membaca kartu nama yang saya letakkan di meja dan menyebut "Kedaikita Catering".
Mbak roro yang sempat kebat kebit krn merasa salah menu, karena ternyata anak-anak dan balita yg turut serta cukup banyak dan menu untuk anak anaknya kurang, akhirnya mbak Roro bisa bernapas lega, krn anak anak suka dengan soto mie nya dan meskipun sayur asemnya cukup menor berwarna merah, tetapi gak pedas. Dan puding pudingnya pun anak anak jg suka.Fiuuh...seneng sekali rasanya.
Makanan yang dihidangkan cukup dan malahan bersisa dan bahkan saat saya tawarkan sayur asam yang masih cukup banyak untuk dibawa pulang para ibu ibu, mereka cukup antusias, begitu jg puding leci, puding peach yogurt dan puding coklatnya laris manis. Seneng luar biasa dan tidak bisa disebutkan dengan kata kata.
Dari kejauhan, berkali kali mbak Roro mengacungkan jempol ke saya. Mbak...thanks banget yah. Sudah membantu kesembuhan aku, meski mbak gak pernah menyadarinya. Hanya allah yg akan membalas kebaikan mbak Roro.
Bahkan para asisten penjaga wisma berkata, mbak minta no. telponnya ya, soalnya bos bos disini suka pesen catering, tapi jarang yang mau prasmanan gini. Masak bos-bos disuruh makan nasi kotak.
Sungguh, hari itu merupakan hari penyembuhan buat saya. Diperjalanan pulang, hati saya riang dan bibir saya terus terusan menyunggingkan senyum ditambah lagi saya sempat menikmati panorama Gunung Geulis yang amat sangat menawan.
Bahkan Piyu - asisten saya berkali kali melirik saya sambil tersenyum dan sempat meledek saya, " Nah gitu dong.....gak nangis nangis kayak waktu itu, jadinya kan liatnya jadi adem. Jadi gak jadi berhenti ya catering yah....".
Saya hanya tersenyum saat mendengar kata kata piyu yg terakhir. Hmmm....saya juga menjadi bimbang untuk menutup Kedaikita Catering.
Terimakasih ya allah . Semuanya ini terjadi atas kuasamu. Itu yang saat itu saya ucapkan berkali kali. Lega banget. Kebahagiaan itu langsung saya tularkan dg sms ke suami saya. Supaya beliau tidak deg-degan menanti cerita dari saya.
Sekali lagi doa dan keragu-raguan saya mendapat jawaban. Hari rabunya saya mendapat telp dari seorang Mas Ido yang bekerja di BII Thamrin. Pesanannya mendadak banget. Buat keesokan harinya. Padahal jelas jelas belum berbelanja sama sekali. Sempat ragu dan minta waktu untuk menjawab. Saya telp Piyu dan tanya terima gak order mendadak ini. "Terima aja bu".
Order akhirnya bisa kami antar on time dan senangnya mendapat sms ini dari mas Ido
"" Mbak Luky, thank you lunch boxnya. Temen-temenku banyak yang suka empal gepuknya. Enak. Nasinya juga pas rasa dan takarannya. Sayangnya gak ada identitas Kedai Kita nya."
Duh seneng banget rasanya. Akhirnya hari itu saya membatalkan niat saya untuk menutup Kedaikita Catering. At least tidak saat ini. Jadi saya sudah mulai lagi menerima order lagi.
Selasa kemaren selain pesanan Tumpeng dari Thanding Sari dan beliau memberikan testimonynya yg membantu mengembalikan semangat saya, ada jg pesanan snack dan kue tampah dari Santi yg ternyata tinggal sebelah komplek dg komplek rumah saya. Setelah mencicipi tester lunch box nasi kuning dan ayam bumbu rujak, suami Santi yang kerja di Olympic mebel berkata,"Wah...kl kantor saya ada acara bisa pesan disini dong ya..?".
Kemaren Jeng Fitri yang tinggal di Tamansari Bogor, yang suaminya amat sangat menggandrungi Empal Gepuk kedaikita dan yg tempo hari mengkomplain opor ayam saya, mencoba tester Ayam Bumbu Rujak dan Sambal goreng kentang Ati Sapi. Smsnya bunyinya sebagai berikut " Luky, thanks yah...masakannya uenaaaak pol".
Alhamdulillah, kemaren ada 3 orang yang bisa saya bahagiakan karena masakan saya. Mudah mudahan cita-cita saya ini terus bisa saya capai. Memberi sedikit kebahagiaan untuk orang lain melalui makanan.
Besok jumat, ada Pak Abdi dari salah satu EO yang lumayan terkenal di Jakarta mengadakan even di Hotel Novotel Bogor memesan lunch box dan dinner box di kedaikita catering. Mudah-mudahan rasanya cocok ya pak...amien.
Kayaknya bulan sebentar lagi berganti, kita songsong november ceria yah...menggantikan november rain. Mari kita songsong semuanya dengan semangat baru. Apalagi kemaren saya terima YM dari customer yg sudah amat sangat saya kecewakan tempo hari.
Saya kaget sewaktu si neng geulis yg lg hamil besar itu menyapa saya di Yahoo Messenger, antara takut dan seneng. Kembali saya lontarkan puluhan kalimat permohonan maaf saya dari lubuk hati yang paling dalam. Sedih krn saya malah mengecewakan perasaannya, padahal saat itu dia sedang dlm keadaan hamil besar. Mestinya saya memberi kebahagiaan buat dia.
Intinya dia mengatakan bahwa dia sudah menerima dg ikhlas kejadian tempo hari, dia dan suaminya dan keluarganya menganggap itu suatu musibah. Dia berkata, "Untung masakannya enak-enak semua lho mbak....bahkan tante-tanteku yg waktu itu menegur mbak Luky jg bilang...masakannya oke punya, sayang servisnya itu lho".
Kembali saya memnghujaninya dengan kalimat maaf yg tiada habisnya. Buat saya buat apa masakannya enak tp semuanya terlambat dan membuat mereka kecewa.
Dan dia juga mengatakan bahwa makanannya termakan semua, ternyata setelah itu masih banyak sodara yang berdatangan. Di akhir chatting dia berkata," Mbak...tapi tumpeng untuk acara aqiqah nanti jangan sampai terlambat ya mbak...kalo perlu aku ambil sendiri ke Bogor".
Ya allah, saya kaget luar biasa mendapati dia masih mempercayai Kedai kita? sambil ucek ucek mata saya baca berkali kali sebelum saya jawab. "I will do the best, I have to dear, Saya akan menebus semua kesalahan saya. Terimakasih saya diberi kesempatan kedua".
Terimakasih ya allah, paling tidak customer yang saya kecewakan ini masih mau berbicara dg saya, tidak memusuhi saya dan ikhlas atas kejadian tempo hari. Buat saya ini sudah merupakan anugerah.
Ada hal lain yg sekarang terpikir oleh saya. Makna dari semua ini. Ibarat pohon, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menghembusnya. Saya ingat, di awal awal usaha saya, urusannya gak jauh jauh dari SDM dan kecilnya order. Sekarang dimana Kedaikita semakin dikenal dibanding dulu 8 bulan yang lalu dan menghasilkan kontinu order tiap minggu, ternyata masalah yang dihadapi lebih besar juga.
But anyway...ada satu hal yang membuat saya sueneng banget. Ternyata saya punya teman teman yang baik dan tidak meninggalkan saya disaat saya sedang terpuruk. That's what friend are for. Thank you guys. I love u full.
*This story was dedicated for me, my beloved husband, my princess Alya en Asha and all of my friend. Remember, Kota Roma tidak dibangun dalam semalam.
Bogor, October 2009

No comments: