Tuesday, September 15, 2009

Ketika Harus Memilih

Peragu. Belum sembuh rupanya penyakit lama saya ini.
Sudah diniatkan sejak kemaren untuk mengatakan yang sebenarnya , sudah semangat bahkan sudah sampai mendapatkan energi baru.
Dan hari ini harus melempem lagi ketika tangan-tangan kokoh yang tak nampak itu rupanya keberatan apabila harus kehilangan saya. Kehilangan sosok saya untuk selalu hadir menemaninya selama 10 tahun terakhir ini.
Hmm apakah kebahagiaan saya tidak ada artinya untuk mu? Sehingga sedemikian rupa engkau halalkan segala cara untuk menghalangiku. Yah saya rasa saya akan bahagia diluar sana.
Biarkan saya mencari keberuntungan diluar sana. Saya memilih untuk mengepakkan sayap dan pergi meninggalkannya. Hari ini menjadi awal, mari kita lihat dan buktikan sejauh mana kekuatan kepak sayap saya untuk terbang menjauhinya. Atau justru tak mampu terbang?????
Jakarta 15 September 2009

No comments: